Rabu, 04 April 2018

Kisah Di Angkatnya Nabi Sulaiman A.S Menjadi Seorang Raja.

Fauzilblog001.blogspot.com Kisah Nabi Sulaiman A.s ini masih menyangkut ihwal Nabi Daud A.s dan kaum Bani Isra'il, sebab memang Nabi Sulaiman A.s yakni anak dari Nabi Daud A.s, eksklusif saja kita simak yuk cerita nya.


Nabi Sulaiman A.s yakni salah satu putera dari Nabi Daud A.s, Sejak ia masih belum dewasa ketika usianya sebelas tahun, ia sudah menampakkan gejala kecerdasannya, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sebuah keputusan.

Nabi Sulaiman A.s Mengutarakan Pendapatnya Kepada Ayahnya Yang Dirasa Jurang Tepat Dalam Memberi Keputusan.

Ketika Nabi Daud A.s, ayahnya Nabi Sulaiman A.s menduduki tahta kerajaan Kaum Bani Isra'il Nabi Sulaiman A.s selalu mendampingi ayahnya dalam setiap persidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di masyarakat, Nabi Sulaiman A.s memang sengaja di ajak oleh Nabi Daud A.s ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan kelak, kalau nanti tiba saatnya Nabi Daud A.s meninggalkan dunia yang fana ini, dan memang Nabi Sulaiman A.slah yang terpandai di antara saudara-saudaranya bahkan yang usianya lebih bau tanah darinya.

Suatu insiden yang mengatakan kecerdasan dan ketajaman otak Nabi Sulaiman A.s itu terlihat pada salah satu sidang peradilan yang di ikuti Nabi Sulaiman A.s, dalam persidangan itu tiba dua orang mengadu dan meminta Nabi Daud A.s untuk mengadili sengketa mereka, kasus itu yakni kebun tumbuhan salah satu dsri seorang kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya waktu malam yang menjadikan pekarangan yang sudah dirawatnya begitu usang rusak sebelun masa panen tiba, mitra yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan memang binatang ternakannyalah yang merusak kebun dan perkarangan kawannya itu.

Dalam kasus sengketa tersebut, Nabi Daud A.s tetapkan bahawa sebagai ganti rugi, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya kepada pemilik kebun,karena telah lalai menjaga binatang ternakannya, namun Nabi Sulaiman A.s yang mendengar keputusan itu merasa bahwa keputusan ayahnya kurang sempurna kemudian berkatalah Nabi Sulaiman A.s pada ayahnya: " hai ayahku, berdasarkan pendapatku keputusan itu harusnya begini: untuk pemilik perkarangan yang sudah rusak tanamannya maka berikanlah haiwan ternak itu untuk dipeliharanya dan diambil hasilnya utuk dirinya, sedang perkarangannya yang telah rusak itu kita serahkan kepada pemilik peternakan untuk dirawatnya hingga kembali menyerupai asalnya, kemudian masing-masing mendapatkan kembali miliknya nanti sesudah pemilik binatang ternak itu memulihkan pekarangan yang di rusak binatang ternaknya itu, sehingga dengan cara menyerupai itu masing-masing pihak tidak ada yang menerima laba atau kerugian yang lebih."

Baca Juga: Kisah Nabi Daud Yang Di Beri Kitap Zabur Oleh Allah S.w.t.

Lalu keputusan yang diusulkan oleh Nabi Sulaiman A.s itu diterima oleh kedua orang yang menggugat dan digugat dan disambut oleh orangorang yang menghadiri persidangan dengan rasa kagum atas kecerdasan dan kepandaian Nabi Sulaiman A.s, meskipun Nabi Sulaiman A.s masih muda usianya namun beliau telah bisa mengatakan kematangan berfikir dan keberanian melahirkan pendapat meskipun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya.

Peristiwa ini merupakan awal dari sejarah hidup Nabi Sulaiman A.s yang penuh dengan mukjizat kenabian dan karunia Allah S.w.t yang dilimpahkan kepadanya dan lagi kepada ayahnya Nabi Daud A.s.

Nabi Sulaiman A.s Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya.

Sejak kecil Nabi Sulaiman A.s telah disiapkan oleh Nabi Daud A.s untuk menggantikannya menduduki tahta singgahsana kerajaan Kaum Bani Isra'il, sebab Nabi Daud A.s melihat bahwa Nabi Sulaiman A.s mempunyai fikiran yang cerdas serta berani.

Namun abang Nabi Sulaiman A.s yang berjulukan Absyalum tidak oke kalau dirinya dilangkahi oleh adiknya, Ia beranggapan bahawa dialah yang sepantasnya menjadi putera mahkota, bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya srta belum banyak mempunyai pengalaman hidup menyerupai dia, Kerananya ia menaruh dendam kepada ayahnya yang menurutnys tidak berlaku adil dan telah mengambil haknya sebagai pewaris pertama dari tahta kerajaan Kaum Bani Isra'il.

Absyalum bertekat akan memberotak ayahnya dan akan berjuang mati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau adiknya apa pun yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu, dan sebagai persiapan pemberontakannya itu, ia berusaha untuk mendekati rakyat, mengatakan kasih sayang dan cintanya kepada mereka menolong menuntaskan masalah-masalah yang mereka hadapi serta mempersatukan mereka di bawah dampak dan pimpinannya. Dia selalu bangun didepan pintu istana menghadang orang-orang yang tiba ingin menghadap raja dan beliau menuntaskan sendiri masalah-masalah yang mereka adukan.

Setelah Absyalum merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Kaum Bani Isra'il dan ia telah berhasil memikat hati sebagian besar dari mereka, Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan planning rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa. Lalu ia berbagi mata-matanya ke seluruh pelosok negeri untuk menghasut rakyat dan memberi tanda kepada pendukung-pendukung atas rencananya itu, kalau mereka mendengar bunyi terompet, maka mereka harus segera berkumpul, kemudian mengumumkan pengangkatannya sebagai raja Kaum Bani Isra'il untuk menggantikan Nabi Daud A.s ayahnya.

Pada suatu hari ketika Nabi Daud A.s duduk di serambi istana dan sedang berbincang-bincang dengan para pembesar kerajaannya, terdengarlah bunyi gemuruh rakyat bersorak-sorak meneriakkan pengangkatan Absyalum sebagai raja Kaum Bani Isra'il untuk menggantikan Nabi Daud A.s yang dituntut harus turun dari tahtanya. Keadaan kota menjadi kacau-balau dilanda huru-hara keamanan tidak terkendalikan dan perkelahian terjadi di mana-mana antara orang yang pro dan yang kontra dengan kekuasaan Absyalum.

Baca Juga: Kisah Nabi Daud Hari Sabtu, Hari Keramat Bagi Kaum Bani Isra'il.

Nabi Daud A.s pun merasa sedih ketika melihat keributan dan kekacauan di negerinya, sebab perbuatan puterannya sendiri. Namun Nabi Daud A.s berusaha untuk tetap mengendalikan emosinya dan menahan diri dari perbuatan yang sanggup menambah kekacauan. Lalu Nabi Daud A.s mengambil keputusan untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak diinginkan itu, maka Nabi Daud A.s pun keluar meninggalkan istana dan lari bersama pekerjanya menyeberang sungai Jordan menuju bukit Zaitun. Dan begitu Nabi Daud A.s keluar meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya ke kota dan segera menduduki istana kerajaan. Sementara Nabi Daud A.s melaksanakan istikharah dan munajat kepada Allah S.w.t di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolongan-Nya semoga menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan keruntuhan akhir perbuatan puteranya yang durhaka itu.

Setelah selesai bermunajat kepada Allah S.w.t, kesudahannya Nabi Daud A.s mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra agresi terhadap puteranya dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para pengikutnya yang masih setia kepadanya ke Jerusalem untuk merebut kembali istana kerajaan Kaum Bani Isra'il dari tangan Absyalum, Nabi Daud A.s berpesan kepada komandan pasukannya yang akan menyerang dan menyerbu istana, semoga bertindak bijaksana dan sebisa mungkin menghindari pertumpahan darah dan pembunuhan yang tidak perlu, ihwal Absyalum, puteranya, ia berpesan semoga diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya hidup-hidup.

Namun takdir berkata lain, komandan yang berhasil menyerbu istana tidak sanggup berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang telah melawan dan menolak untuk menyerahkan diri sesudah ia terkepung.

Dengan terbunuhnya Absyalum, Nabi Daud A.s pun kembali menduduki tahtanya dan kembalilah ketenangan mencakup kota Jerusalem. dan sesudah menduduki tahta kerajaan Kaum Bani Isra'il selama empat puluh tahun, Nabi Daud A.s pun wafat karna usianya yang sudah tua, ketika itu Nabi Sulaiman A.slah yang di pilih oleh Nabi Daud A.s untuk mrnggantikannya menjadi seorang raja.

Begitulah kisahnya ketika Nabi Sulaiman A.s di angkat menjadi seorang raja oleh rayat, ketika ayahnya yaitu Nabi Daud A.s meninggal dunia sebab usianya yang sudah tua, demikian yang sanggup saya kisahkan untuk sahabat, semoga bermanfaat, Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar