Kali ini bahasan kita yakni wacana berbakti kepada orang bau tanah yang sudah meninggal. Apa masih sanggup untuk kita berbakti kepada orang tua, sedangkan mereka sudah meninggal dunia?. Kayaknya pribadi saja kita simak saja deh penjelasannya di bawah.
Selama wasiat (janji) tersebut tidak memerintahkan kemaksiatan terhadap Allah swt dan tidak bertentangan dengan aturan syariat. (HR. Bukhari).
Berbakti kepada orang bau tanah menempati posisi yang tinggi di dalam Islam, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan biar kau jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya hingga berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau menyampaikan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (QS. Al-Isra': Ayat 23).
Berbakti kepada orang bau tanah tidak hanya dilakukan saat mereka masih hidup, akan tetapi sesudah mereka meninggal dunia kita juga masih sanggup berbakti kepada orang tua. Beberapa amal bakti yang sanggup dilakukan untuk orang bau tanah yang sudah meninggal dunia, diantaranya yakni sebagai berikut:
1. Mendoakan dan memohonkan ampunan.
Dari Abu Hurairah, beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga, hamba itu lalu berkata; ‘Wahai Rabb, dari mana semua ini? ‘ Maka, Allah berfirman, ‘Dari istighfar anakmu.'” (HR. Ahmad)
Diantara bentuk-bentuk doa dan permohonan ampunan tersebut adalah: "Robbigh firli wali wali dayya."
Allah SWT berfirman:
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِـوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ۗ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا تَبَارًا
Artinya: Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman pria dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran. (QS. Nuh: Ayat 28).
"Robbir khamhumaa kamaa rbbayanii shoghiiroo."
Allah SWT berfirman:
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا
Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik saya pada waktu kecil. (QS. Al-Isra': Ayat 24).
2. Segala amalan saleh yang dilakukan oleh anak.
Amal yang saleh akan bermanfaat bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
Allah SWT berfirman:
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰى
Artinya: Dan bahwa insan hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. (QS. An-Najm: Ayat 39).
Yang di dambakan orang bau tanah saat sudah meninggal dunia yakni seorang anak yang saleh. Karena amalan baiknya akan hingga kepadanya.
Nabi Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya yang paling baik dari masakan seseorang yakni hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orang tua." (HR. Abu Dawud dan An-Nasai. Syaikh Albani-shahih).
3. Melaksanakan wasiatnya (janji).
Melaksanakan wasiat dari mayat di riwayatkan dari (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Hakim).
Selama wasiat (janji) tersebut tidak memerintahkan kemaksiatan terhadap Allah swt dan tidak bertentangan dengan aturan syariat. (HR. Bukhari).
4. Menjalin tali silaturrahim dengan keluarga orang bau tanah yang sudah meninggal.
Menjalin silaturrahim di riwayatkan (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
5. Menjalin tali silaturrahim serta berbuat baik kepada teman-teman dan kerabatnya orang bau tanah yang sudah meninggal.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya." (HR. Muslim).
6. Bersedekah atas nama orang bau tanah yang sudah meninggal.
Sedekah mengatasnamakan orang bau tanah yang sudah meninggal, maka hal itu akan hingga kepadanya. Dari 'Aisyah bahwa ada seorang pria berkata, kepada Nabi saw., "Ibuku meninggal dunia dengan mendadak, dan saya menduga seandainya beliau sempat berbicara beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan memperoleh pahala bila saya beramal untuknya (atas namanya)?" Beliau menjawab, "Ya, benar." (HR. Bukhari).
Insya Allah, dengan demikian kita masih sanggup terus menerus berbakti kepada orang bau tanah yang sudah meninggal. Sekian dulu kutipan dari saya wacana "berbakti kepada orang bau tanah yang sudah meninggal" Semoga bermanfaat!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar