Rabu, 23 Mei 2018

Ragu Untuk Menikah Alasannya Takut Miskin Atau Tidak Bisa Memberi Nafkah Isterinya

Bismillah hirrahma nirrahim. Sahabat islam yang di rahmati Allah S.w.t. Kali ini saya akan membahas wacana pernikahan. Perlu kita ketahui bahwa Islam mewajibkan yang namanya pernikahan, kalau dirasa seseorang tersebut susah mengenalkan nafsu, alasannya ialah dengan menikah seseorang akan terhindar dari dosa menyerupai Berzina.

Meskipun begitu terkadang ada beberapa dari sahabat islam yang takut untuk menikah. Kebanyakan dari mereka yang takut untuk menikah ialah dari kaum laki-laki, alasannya ialah mereka merasa belum bisa atau belum bisa untuk menafkahi isterinya nanti.

Nah, kalau sudah begitu adanya harus bagaimana? Padahal islam mewajibkan yang namanya pernikahan.

Untuk sahabat islam yang masih ragu untuk menikah alasannya ialah alasan tidak kemampuan dalam memberi nafkah untuk pasangannya kelak, kini jangan ragu-ragu lagi, segera lah menikah alasannya ialah ada kesepakatan Allah S.w.t kepada hambanya dalam surat:

An-Nur 24:32

وَاَنۡکِحُوا الۡاَیَامٰی مِنۡکُمۡ وَالصّٰلِحِیۡنَ مِنۡ عِبَادِکُمۡ وَاِمَآئِکُمۡ ؕ  اِنۡ یَّکُوۡنُوۡا فُقَرَآءَ یُغۡنِہِمُ اللّٰہُ مِنۡ فَضۡلِہٖ ؕ  وَاللّٰہُ وَاسِعٌ عَلِیۡمٌ  

(Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kalian) lafal Ayaama ialah bentuk jamak dari lafal Ayyimun artinya perempuan yang tidak memiliki suami, baik perawan atau janda, dan pria yang tidak memiliki istri; hal ini berlaku untuk pria dan perempuan yang merdeka (dan orang-orang yang layak kawin) yakni yang Mukmin (dari hamba-hamba sahaya kalian yang lelaki dan hamba-hamba sahaya kalian yang perempuan) lafal 'ibaadun ialah bentuk jamak dari lafal 'Abdun. (Jika mereka) yakni orang-orang yang merdeka itu (miskin Allah akan memampukan mereka) berkat adanya perkawinan itu (dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas) pemberian-Nya kepada makhluk-Nya (lagi Maha Mengetahui) mereka.

Jelas tertulis di situ bahwa Allah S.w.t akan mencukupi hambanya, yang miskin pun akan di mampukan.

Adapun Janji Allah S.w.t itu tidak pernah di ingkari telah di tulis dalam Al-Quran, kita harus mempercayainya, alasannya ialah Allah S.w.t tidak pernah mengingkari janjiNya. Dapat kita lihat dalam surat:

Aali-Imran 3:9 (saya kutip yang saya beri warna hijau)

رَبَّنَاۤ اِنَّکَ جَامِعُ النَّاسِ لِیَوۡمٍ لَّا رَیۡبَ فِیۡہِ ؕ  اِنَّ اللّٰہَ لَا یُخۡلِفُ الۡمِیۡعَادَ

("Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.")

Dan kita sebagai seorang yang beriman maka kita harus meyakini bahwa ayat-ayat Al-qur'an akan memperlihatkan faidah dalam kehidupan kita, dan kalau kita tidak meyakini Al-qur'an, maka Al-qur'an pun tidak akan memberi faidah pada mereka. Makara bisa di katakan kita tidak akan mendapat apa-apa kecuali kerugian dikala kita tidak mempercayai Al-qur'an. Semua ini sanggup kita lihat dalam surat:

Al-Isra' 17:82

وَنُنَزِّلُ مِنَ الۡقُرۡاٰنِ مَا ہُوَ شِفَآءٌ وَّرَحۡمَۃٌ لِّلۡمُؤۡمِنِیۡنَ ۙ  وَلَا یَزِیۡدُ الظّٰلِمِیۡنَ اِلَّا خَسَارًا 

(Dan Kami turunkan dari) karakter min di sini memperlihatkan makna bayan atau klarifikasi (Alquran suatu yang menjadi penawar) dari kesesatan (dan rahmat bagi orang-orang yang beriman) kepadanya (dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim) yakni orang-orang yang kafir (selain kerugian) dikarenakan kekafiran mereka.

Sahabat islam yang di rahmati Allah S.w.t. Sekarang kalau sahabat mempercayai wacana ayat-ayat yang tertulis dalam Al-quran, maka segeralah menikah dan jangan ragu lagi, alasannya ialah Allah S.w.t akan memperlihatkan pertolongan-Nya, yang miskin insya-Allah akan di mampukan, gampang bagi Allah melaksanakan semua itu.

Terimakasih sahabat, agar apa yang telah saya tuliskan di sini sanggup menambah wawasan pada setiap pembacanya wacana seputar islam, wassalamualaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar