Jumat, 20 April 2018

Kisah Nabi Zakaria Yang Usang Belum Mempunyai Keturunan Dan Menjadi Ayah Bimbing Bagi Maryam.

Kali ini saya akan menuliskan kisah Nabi Zakaria A.s, semoga kisah ini sanggup memperlihatkan bimbingan hidup dan mengakibatkan kita untuk lebih meyakini kekuasaan Allah S.w.t , sebelumnya saya mohon maaf bila terdapat kesalahan kata dalam goresan pena ini.

Kisah Nabi Zakaria.

Pada suatu hari dalam kisah Nabi Zakaria A.s ini, Nabi Zakaria A.s yang telah berusia lanjut, usia Nabi Zakaria A.s waktu itu sekitar sembilan puluh tahun. Namun, Nabi Zakaria A.s dan istrinya belum juga dikaruniai keturunan oleh Allah S.w.t. Siang dan malam, Nabi Zakaria A.s dan istrinya terus berdoa memohon kepada Allah S.w.t semoga diberi seorang anak. Hati Nabi Zakaria A.s mulai risau sebab belum mempunyai anak, Ia khawatir kelak tidak ada yang meneruskan dakwahnya kepada kaum Bani Israil, dan bila itu terjadi, kaum bani israil akan kembali kepada kekufuran.

Doa Nabi Zakaria A.s sanggup kita lihat di dalam Al Alquran Surat Al-Anbiya ayat (89), "Dan ingatlah kisah Zakaria A.s, ketika ia menyeru Tuhannya, Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan saya hidup seorang diri. Engkaulah sebaik-baik pewaris."

Setiap hari, Nabi Zakaria A.s selalu pergi ke mihrab untuk bersembahyang dan menjenguk Maryam. Suatu ketika, Nabi Zakaria A.s berkunjung ke mihram Maryam, waktu itu Maryam sedang bersembahyang dengan khusyuk sehingga Maryam tidak mengetahui kedatangan Nabi Zakaria A.s. Pada dikala itulah, Nabi Zakaria A.s merasa heran sebab ia telah melihat masakan di salah satu sudut mihrab Maryam. Dalam hati Nabi Zakaria A.s pun bertanya, "Dari mana Maryam mendapat makana ini?"

Ketika Maryam sudah simpulan bersembahyang, maka Nabi Zakaria A.s pun bertanya kepada Maryam darimana asal masakan tersebut. Maryam pun menjawab, "Makanan itu yaitu rezeki dari Allah S.w.t kepadaku setiap hari, saya tidak pernah meminta, namun Allah S.w.t memberikannya kepadaku." Nabi Zakaria A.s bertanya lagi dengan penuh keheranan Bagaimana kau mendapatkannya?." Maryam menjawab: "sesungguhnya Allah S.w.t yaitu Maha Pemberi Rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya." Nabi Zakaria A.s pun mengerti dan memahaminya.

Kejadian itu tertanam terang dalam hati Nabi Zakaria A.s. Lalu dari insiden itu, Nabi Zakaria A.s menjadi yakin bila ia berdoa maka Allah S.w.t akan mengabulkan doanya.

Setelah hingga di rumah, Nabi Zakaria A.s menceritakan insiden yang ia alami ketika ke mihram maryam kepada istrinya. Sejak dikala itu, Nabi Zakaria A.s dan istrinya terus berdoa kepada Allah S.w.t dan tidak pernah berputus asa.

Nabi Zakaria A.s berharap Allah S.w.t akan memperlihatkan keturunan kepadanya, dan pada suatu hari, tiba kabar besar hati dari Allah S.w.t untuk Nabi Zakaria A.s, bahwa Doanya akan dikabulkan oleh Allah S.w.t, Hal itu di tertulis dalam Al-quran Surat Maryam ayat 7, "Hai Zakaria A.s, bergotong-royong Kami memberi kabar besar hati kepadamu akan (mendapat) seorang anak yang namanya Yahya A.s, yang sebelumnya Kami belum pernah membuat orang yang serupa dengan dia."

Ketika itu Nabi Zakaria A.s tidak pribadi mempercayainya, dengan penuh keheranan, ia pun berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku yaitu seorang yang mandul dan saya (sendiri) bergotong-royong sudah mencapai umur yang sangat tua." Kemudian Allah S.w.t berfirman: "Hal itu yaitu gampang bagi-Ku dan bergotong-royong telah Aku ciptakan kau sebelum itu, padahal kau (di waktu itu) belum ada sama sekali." Nabi Zakaria A.s berkata: "Ya Tuhanku, berilah saya suatu tanda." Allah S.w.t berfirman: "Tanda bagimu adalah, kau tidak sanggup berbicara dengan insan selama tiga malam, padahal kau sehat." Kemudian Nabi Zakaria A.s keluar dari mihrab kemudian menuju kaumnya, kemudian ia memberi arahan kepada mereka semoga mereka bertasbih di waktu pagi dan petang. Seperti itulah, Nabi Zakaria A.s sangat senang mendengar kabar tersebut. Ia bersyukur sebab Allah S.w.t mengabulkan doanya. Ia mengajak kaumnya untuk senantiasa bertasbih kepada Allah S.w.t.

Pada waktu tertentu Allah S.w.t mengabulkan doa Nabi Zakaria A.s melalui Malaikat Jibril, Allah S.w.t mmeberikan kabar besar hati kepada Nabi Zakaria A.s. Ketika itu, Nabi Zakaria A.s sedang melakukan shalat di mihrabnya.

Malaikat Jibril memanggil Nabi Zakaria A.s, "Sesungguhnya Allah S.w.t menggembirakan kau dengan kelahiran seorang putramu Yahya A.s, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah S.w.t, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi yang termasuk keturunan orang-orang saleh." (QS. Ali Imran : 39).

Akhirnya, lahirlah seorang bayi dan Allah S.w.t memperlihatkan nama pada bayi itu "Yahya".

Dari kecil, Nabi Yahya A.s mendapat kasih sayang yang besar dari kedua orang tuanya, Nabi Yahya A.s dididik dengan pendidikan agama, selain itu, Allah S.w.t juga memperlihatkan Nabi Yahya A.s beberapa keistimewaan, menyerupai kebijaksanaan, cepat memahami suatu perkara, lemah lembut, dan terhindar dari mara bahaya.

Nabi Yahya A.s yaitu seorang yang berkepribadian, bertakwa, dan hidup sederhana, Allah S.w.t juga menjauhkan Nabi Yahya A.s dari perbuatan maksiat, Nabi Yahya A.s membantu ayahnya berdakwah kepada kaum Bani Israil dengan menegakkan ajaran-ajaran Allah S.w.t, Ia yaitu salah seorang hamba yang saleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar