Kamis, 12 April 2018

Kisah Nabi Yunus Yang Murka Dengan Kaum Ninawa

Fauzilblog001.blogspot.com  Kisah seorang Nabi yang hilang kesabarannya sebab penentangan kaumnya, ini yakni kisah Nabi Yunus yang murka kemudian pergi meninggalkan kaumnya yang keras kepala tidak pernah mau mendengar dakwah Nabi Yunus yang dalam dakwahnya yakni meminta kaun Ninawa untuk menyembah Allah S.w.t dan mengikuti ajaran-ajaran Allah S.w.t yang telah di sampaikan Nabi Yunus.

Tidak banyak yang dikisahkan oleh Al-Quran wacana Nabi Yunus A.s sebagaimana yang telah dikisahkan wacana nabi Musa, Yusuf dan lain-lain. Dan sepanjang yang sanggup dicatat dan diceritakan oleh para sejarawan dan hebat tafsir wacana Nabi Yunus A.s ialah bahawa dia berjulukan Nabi Yunus A.s bin Matta. Ia telah diutuskan oleh Allah S.w.t untuk berdakwah kepada penduduk di sebuah tempat berjulukan "Ninawa" yang bukan kaumnya dan tidak pula ada ikatan darah dengan mereka. Ia merupakan seorang abnormal mendatang di tengah-tengah penduduk Ninawa itu. Ia menemui mereka berada di dalam kegelapan, kebodohan dan kekafiran, mereka menyembah berhala menyekutukan kepada Allah S.w.t.

Nabi Yunus A.s bin Matta, itulah nama Nabi Yunus A.s, dia di utus oleh Allah S.w.t untuk ber dakwah di sebuah negri yang berjulukan "Ninawa", Nabi Yunus A.s tidak mempunyai kekerabatan apapun pada kaum Ninawa, dia yakni pendatang demi untuk menjalankan kiprah yang Allah S.w.t berikan, penduduk Niwana tidak mengenal Allah S.w.t, mereka menyembah berhala, mereka berada dalam kegelapan hati, kebodohan dan kekafiran dikarenakan telah menyekutukan Allah S.w.t.

Nabi Yunus A.s tiba dengan membawa fatwa tauhid, Nabi Yunus A.s berdakwah mengajak mereka untuk menyembah Allah S.w.t yang telah membuat mereka dan membuat alam semesta, dan menyuruh mereka untuk meninggalkan persembahan mereka kepada berhala-berhala yang mereka buat sendiri dari kerikil dan berhala-berhala yang tidak sanggup memberinya manfaat atau mudarat bagi mereka. Nabi Yunus A.s juga memperingatkan mereka bahwa mereka sebagai insan makhluk Allah S.w.t yang utama yang memperoleh kelebihan di atas makhluk-makhluk lainnya tidak sepantasnya merendahkan diri dengan menundukkan dahi dan wajah mereka untuk menyembah batu-batu mati, padahal itu semua buatan mereka sendiri yang kadang kala sanggup dihancurkan dan diubah bentuk dan memodelnya. Nabi Yunus A.s mengajak mereka berfikir, memperhatikan ciptaan Allah S.w.t di dalam diri mereka sendiri, di dalam alam sekitar untuk menyadarkan mereka bahawa Tuhan Allah S.w.t lah yang patut dan layak untuk disembah dan bukan benda-benda ciptaannya.

Baca Juga: Kisah Nabi Sulaiman Yang Memiliki Mukjizat Mampu Berbicara Dengan Jin Maupun Hewan.

Bagi para penduduk Ninawa, fatwa yang di bawa oleh Nabi Yunus A.s itu merupakan hal yang gres dan belum pernah mereka dengar sebelumnya, sebab itu mereka tidak sanggup mendapatkan untuk menggantikan fatwa yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi tabiat kebiasaaan mereka turun temurun, apalagi pembawa agama itu yakni orang asing, orang yang tidak seketurunan dengan mereka.

Mereka pun berkata kepada Nabi Yunus A.s: "Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu kedustaan? apa yang engkau anjurkan kepada kami wacana agama barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembahkan oleh nenek moyamg kami semenjak dulu.

Apa Alasanmu mengajak kami untuk meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu itu? kau yakni seorang pendatang yang ingin merusak tabiat istiadat kami dan mengubah agama kami dan apa kelebihanmu diatas kami yang memberimu alasan untuk mengurui dan mengajar kami?. Hentikanlah aksimu dan ajakanmu itu di kawasan kami ini, percayalah kau tidak akan menerima pengikut diantara kami dan ajaranmu itu tidak akan menerima jawaban di antara rakyat Ninawa yang sangat teguh mempertahankan tradisi dan tabiat istiadat nenek moyang kami."

Nabi Yunus A.s pun menjawab: "Saya hanya ingin mengajak kalian beriman dan bertauhid berdasarkan agama yang saya bawa sebagai amanat Allah S.w.t yang wajib saya sampaikan kepada kalian, Aku ini hanyalah seorang pesuruh yang ditugaskan oleh Allah S.w.t untuk mengangkat kalian dari kesesatan dan kegelapan dan menuntun kalian ke jalan yang benar. memberikan kepada kalian agama yang suci higienis dari benih-benih kufur dan syirik yang merendahkan martabat insan yang semata-mata untuk kebaikan kalian sendiri dan kebaikan anak cucu kalian nanti. Sedikitpun saya tidak mengharapkan upah atau balas jasa pada kalian dan saya juga tidak menginginkan pangkat ataupun kedudukan. Aku juga tidak sanggup memaksa kalian untuk mengikutiku dan melakukan ajaran-ajaranku. Aku hanya mengingatkan kalian, kalau kalian tetap membangkang dan tidak menghiraukan ajakanku ini, tetap menolak agama Allah S.w.t yang saya bawa, tetap mempertahankan akidahmu dan agamamu yang bathil dan sesat itu, maka kelak Allah S.w.t akan memberikan pada kalian gejala kebenaran risalahku dengan menurunkan azab siksa-Nya di untuk kalian sebagaimana telah dialami oleh kaum terdahulu yaitu kaum Nuh, Aad dan Tsamud kaum sebelum kalian.

Akan tetapi mereka pun segera menjawab peringatan Nabi Yunus A.s tersebut: "Kami tetap akan menolak ajakanmu itu dan kami tidak akan tunduk pada perintahmu atau bahkan mengikuti kemauanmu dan kami tidak akan takut dengan segala ancamanmu, cobalah datangkan apa yang engkau ancamkan kepada kami, kalau memang kata-katamu itu benar dan tidak menipu kami."

Nabi Yunus A.s pun tidak betah lagi untuk tinggal lebih usang di antara kaum Ninawa yang keras kepala dan bersikap buta-tuli dalam menanggapi fatwa dakwahnya, kemudian Nabi Yunus A.s pun meninggalkan kaun Ninawa dengan rasa jengkel dan murka sambil memohon kepada Allah S.w.t untuk menjatuhkan eksekusi epada orang-orang yang membangkang dan keras kepala itu.

Baca Juga: Kisah Nabi Daud Yang Di Beri Kitap Zabur Oleh Allah S.w.t.

Setelah kepergian Nabi Yunus A.s penduduk Ninawa mulai melihat gejala yang mencemaskan seolah-olah apa yang di bahaya oleh Nabi Yunus A.s kepada mereka akan menjadi kenyataan dan eksekusi Allah S.w.t akan benar-benar tiba untuk mereka, menyerupai yang telah dialami oleh kaum musyrikin penyembah berhala sebelum mereka. Mereka melihat keadaan disekeliling Ninawa makin menggelap, binatang-binatang peliharaan mereka nampak tidak damai dan gelisah, tanpa disadari wajah-wajah mereka menjadi menjadi pucat tidak berdarah dan angin dari segala penjuru bertiup dengan kecang membawa bunyi gemuruh yang menakutkan.


Dalam keadaan panik dan ketakutan , mereka gres sadar kalau Nabi Yunus A.s tidak berbohong, dan mereka gres mempercayainya kalau semua perkataan Nabi Yunus A.s dan ancaman-ancamannya itu bukanlah kebohongan tetapi bahaya dari Tuhan. Lalu segeralah mereka menyatakan taubat dan memohon ampun atas segala perbuatan mereka, menyatakan beriman dan percaya kepada kebenaran dakwah Nabi Yunus A.s serta menyesal atas perlakuan dan perilaku garang mereka yang mengakibatkan dia murka dan meninggalkan kawasan itu.

Sebagai penebusan dosa, keluarlah mereka dari kota dan pergi ke bukit-bukit dan padang pasir, dengan menangis memohon ampun dan rahmat Allah S.w.t semoga dihindarkan dari azab dan siksaan-Nya, induk binatang-binatang peliharaan mereka dipisahkan dari anak-anaknya sehingga nampak terdengar bunyi teriakan binatang-binatang yang terpisah dari induknya yang seolah-olah hewan tersebut turut memohon keselamatan dari azab yang akan menimpa mereka.

Karena Allah S.w.t yang Maha Mengetahui kalau hamba-hamba-Nya itu jujur dalam taubatnya dan rasa penyesalannya, maka dihindarkan lah mereka dari azab-Nya dan Allah S.w.t berkenan untuk menurunkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang dengan tulus lapang dada menyatakan bertaubat dan memohon ampun atas segala dosanya. Udara yang tadinya gelap mencakup Ninawa kini berkembang menjadi terang, wajah-wajah yang tadinya pucat kini kembali berseri-seri dan binatang-binatang yang gelisah pun menjadi damai kembali, kemudian orang-orang itu kembali ke kota dan kerumah masing-masing dengan penuh rasa besar hati dan bersyukur kepada Allah S.w.t yang telah berkenan mendapatkan doa dan permohonan mereka.

Mereka berkata: "Di manakah Nabi Yunus A.s kini berada? Mengapa kami tunduk kepada bisikan syaitan dan mengikuti hawa nafsu, sehingga mengakibatkan Nabi Yunus A.s meninggalkan kami dengan rasa murka dan jengkel kerana perilaku kami yang menentang dan memusuhinya.l, Alangkah bahagianya kami kalau Nabi Yunus A.s masih berada di tengah-tengah kami menuntun dan mengajari kami hal-hal yang membawa kebahagiaan kami di dunia dan di akhirat, Nabi Yunus A.s yakni benar-benar rasul dan nabi Allah S.w.t yang telah kami sia-siakan, Semoga Allah S.w.t mengampuni dosa kami."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar