Fauzilblog001.blogspot.com Sebenarnya Sabigh yang telah di nikahi oleh Nabi Daud A.s ialah seorang gadis yang sebelumnya sudah di pinang seorang lelaki tetapi lelaki tersebut sedang berada di jauh alasannya sudah di utus oleh Nabi Daud A.s untuk ber perang menegakkan Agama Allah S.w.t, bagai mana kelanjutan kisahnya? Langsung saja yuk simak kisahnya!!!
Setelah Nabi Daud A.s menjadi raja Nabi Daud A.s pun sanggup menangani semua urusan pemerintahan dan kerajaan, dengan menciptakan peraturan gres dan memilih hari-hari khusus untuk melaksanakan ibadah dan bermunajat kepada Allah S.w.t, hari-hari untuk peradilan, hari-hari untuk berdakwah dan memberi penerangan kepada rakyat dan hari-hari menuntaskan urusan-urusan peribadinya.
Hari-hari yang ditentukan untuk beribadah dan mengurus urusan ibadah, Nabi Daud A.s tidak mengijinkan seorang pun untuk menemuinya dan mengganggu dalam ibadahnya, sedang pada hari-hari yang ditentukan untuk peradilan maka beliau menyiapkan diri untuk mendapatkan segala lapuran dan keluhan yang utarakan oleh rakyatnya serta menuntaskan segala pertikaian dan perkelahian yang terjadi diantara sesama mereka, Peraturan itu diikuti dengan teliti dan diterapkan dengan ketat untuk para pengawal dan petugas keamanan istana.
Pada suatu hari di mana Nabi Daud A.s harus menutup diri lantaran beribadah, datanglah dua orang lelaki meminta izin kepada para pengawal untuk masuk menemui raja. pengawal pun tidak menawarkan izin masuk pada dua orang lelaki itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun lelaki itu memaksakan kehendaknya dengan memanjat pagar, ahirnya sampailah mereka ke dalam istana dan bertemu dengan Nabi Daud A.s.
Nabi Daud A.s yang sedang melaksanakan ibadahnya terkejut melihat kedua lelaki itu berada di depannya, padahal Nabi Daud A.s sangat yakin kalau para penjaga pintu istana tidak akan melepaskan siapa pun masuk ke dalam istana untuk menemuinya.
Baca Juga: Kisah Nabi Daud Yang Di Musuhi Oleh Ayah Mertuanya.
Kedua tamu lelaki yang tidak diundang itu berkata pada Nabi Daud A.s: " Jangan terkejut dan jangan kau takut, Kami berdua tiba kemari untuk meminta keputusan yang adil dan benar mengenai kasus sengketa yang terjadi di antara kami berdua."
Nabi Daud A.s pun tidak sanggup berbuat apapun selain mendapatkan mereka yang sudah berada didepannya, meskipun mereka tidak melalui mekanisme dan protokol yang sudah di tentukan.
Nabi Daud A.s pun berkata kepada mereka: "Cobalah katakan kepadaku apa kasus kalian, ceritakan dengan benar".
Lelaki itu pun menjawab: "Saudaraku ini memilki 99 ekor domba betina, dan saya hanya memilki 1 ekor domba saja, tetapi beliau mendesakku biar saya menyerahkan dombaku yang seekor itu kepadanya untuk melengkapi perternakannya menjadi genap seratus ekor, beliau membawa macam-macam alasan dan banyak sekali dalil yang sangat sulit bagiku untuk menolaknya, beliau memang lebih pandai berdebat dan lebih bakir silat pengecap daripada aku."
Lanjut Nabi Daud A.s bertanya pada lelaki yang satunya: "apa benar yang telah di ceritakan saudara kau ini?"
Lelaki itu menjawab: "Benar".
Nabi Daud A.s pun menjelaskan dengan berkata: "kalau memang begitu maka kau telah berbuat zalim kepada saudaramu ini dan kau telah memaksakan hak miliknya dengan tuntutanmu itu, Aku tidak akan membiarkan kau melanjutkan tindakanmu yang zalim itu atau kau akan mendapatkan eksekusi pukulan pada wajah dan hidungmu, Dan memang banyak di antara orang-orang yang berserikat itu berbuat zalim kepada yang lainnya kecuali mereka benar-benar beriman dan bersedekah soleh."
Lelaki itu pun berkata kepada Nabi Daud A.s: "Wahai Nabi Daud A.s, gotong royong engkaulah yang patut mendapatkan eksekusi yang engkau ancamkan kepadaku itu, bukankah engkau sudah memiliki sembilan puluh sembilan wanita mengapa engkau masih menyunting lagi seorang gadis yang sudah usang bertunang dengan seorang perjaka anggota tenteramu sendiri yang setia dan bakti dan sudah usang mereka berdua saling cinta dan mengikat janji."
Nabi Daud A.s terkejut saat mendengar tanggapan lelaki yang berani dan tegas itu, sekali lagi Nabi Daud A.s memikirkan apa maksud dari perkataan lelaki itu, seketika itu menghilanglah 2 lelaki itu dari pandangannya, kemudian Nabi Daud A.s berdiam diri dan termenung, kemudian sadarlah Nabi Daud A.s kalau kedua lelaki itu ialah malaikat yang diutus oleh Allah S.w.t untuk memberi peringatan dan teguran kepadanya, seketika itu Nabi Daud A.s eksklusif bersujud memohon ampun dari Tuhan atas segala tindakan dan perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah S.w.t, dan Allah S.w.t pun mendapatkan taubat Nabi Daud A.s, mengampuni dosanya serta mengangkatnya ke tingkat para nabi dan rasul-Nya.
Baca Juga: Kisah Nabi Daud Di angkat menjadi Raja sehabis kepergian raja Thalout.
Sedangkan seorang gadis yang dimaksud dalam dialog Nabi Daud A.s dengan kedua malaikat yang menyamar sebagai insan itu ialah "Sabigh binti Sya'igh" seorang gadis yang berparas cantik, sedangkan calon suaminya ialah "Urdia bin Hannan" beliau ialah seorang perjaka jejaka yang sudah usang jatuh cinta dan mengikat kesepakatan dengan Sabigh, nanti kalau kembali dari medan perang mereka berdua akan melangsungkan ijab kabul dan hidup sebagai suami isteri yang bahagia, Pemuda itu telah rasmi meminang Sabigh dari kedua orang tuanya, yang dengan senang hati telah mendapatkan baik pinangan perjaka itu.
Pada suatu hari saat Urdia masih berada di negeri orang melaksanakan perintah Allah S.w.t untuk berjihad, waktu itu Nabi Daud A.s bepapasan dengan Sabigh dan Nabi Daud A.s melihat parasnya yang manis dan dari pandangan pertama itu timbullah rasa cinta di dalam hati Nabi Daud A.s kepada gadis itu, yang secara sah ialah tunangan dari salah seorang anggota tenteranya yang setia dan pandai, yaitu urdia, Nabi Daud A.s tidak berfikir usang untuk menyatakan rasa cintanya kepada gadis yang manis itu dan segera mendatangi kedua orang tuanya untuk meminang gadis tersebut.
Orang bau tanah manakah yang akan berfikir menolak pinangan seseorang menyerupai Nabi Daud A.s untuk menjadi anak menantunya, bukankah suatu kemulyaan yang besar untuk menjadi ayah mertua dari Nabi Daud A.s seorang pesuruh Allah S.w.t dan raja Bani Isra'il itu, meskipun Sabigh telah diminta oleh Urdia namun Urdia sudah usang meninggalkan tunangannya dan tidak sanggup dipastikan kalau beliau akan cepat kembali atau berada dalam keadaan hidup, waktu itu kedua orang bau tanah Sabigh tidaklah bijaksana, kemudian diterimalah seruan Nabi Daud A.s dan diserahkanlah Sabigh kepada daus untuk menjadi isterinya yang sah.
Begitulah juragan kisah ijab kabul Nabi Daud A.s dengan sabigh, seorang gadis manis yang gotong royong sudah di pinang oleh seseorang tidak lain ialah salahsatu anggota pasukan perang Nabi Daud A.s yang telah berjuang megakkan agama Allah S.w.t di swatu wilayah lain.
Setelah Nabi Daud A.s menjadi raja Nabi Daud A.s pun sanggup menangani semua urusan pemerintahan dan kerajaan, dengan menciptakan peraturan gres dan memilih hari-hari khusus untuk melaksanakan ibadah dan bermunajat kepada Allah S.w.t, hari-hari untuk peradilan, hari-hari untuk berdakwah dan memberi penerangan kepada rakyat dan hari-hari menuntaskan urusan-urusan peribadinya.
Hari-hari yang ditentukan untuk beribadah dan mengurus urusan ibadah, Nabi Daud A.s tidak mengijinkan seorang pun untuk menemuinya dan mengganggu dalam ibadahnya, sedang pada hari-hari yang ditentukan untuk peradilan maka beliau menyiapkan diri untuk mendapatkan segala lapuran dan keluhan yang utarakan oleh rakyatnya serta menuntaskan segala pertikaian dan perkelahian yang terjadi diantara sesama mereka, Peraturan itu diikuti dengan teliti dan diterapkan dengan ketat untuk para pengawal dan petugas keamanan istana.
Pada suatu hari di mana Nabi Daud A.s harus menutup diri lantaran beribadah, datanglah dua orang lelaki meminta izin kepada para pengawal untuk masuk menemui raja. pengawal pun tidak menawarkan izin masuk pada dua orang lelaki itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun lelaki itu memaksakan kehendaknya dengan memanjat pagar, ahirnya sampailah mereka ke dalam istana dan bertemu dengan Nabi Daud A.s.
Nabi Daud A.s yang sedang melaksanakan ibadahnya terkejut melihat kedua lelaki itu berada di depannya, padahal Nabi Daud A.s sangat yakin kalau para penjaga pintu istana tidak akan melepaskan siapa pun masuk ke dalam istana untuk menemuinya.
Baca Juga: Kisah Nabi Daud Yang Di Musuhi Oleh Ayah Mertuanya.
Kedua tamu lelaki yang tidak diundang itu berkata pada Nabi Daud A.s: " Jangan terkejut dan jangan kau takut, Kami berdua tiba kemari untuk meminta keputusan yang adil dan benar mengenai kasus sengketa yang terjadi di antara kami berdua."
Nabi Daud A.s pun tidak sanggup berbuat apapun selain mendapatkan mereka yang sudah berada didepannya, meskipun mereka tidak melalui mekanisme dan protokol yang sudah di tentukan.
Nabi Daud A.s pun berkata kepada mereka: "Cobalah katakan kepadaku apa kasus kalian, ceritakan dengan benar".
Lelaki itu pun menjawab: "Saudaraku ini memilki 99 ekor domba betina, dan saya hanya memilki 1 ekor domba saja, tetapi beliau mendesakku biar saya menyerahkan dombaku yang seekor itu kepadanya untuk melengkapi perternakannya menjadi genap seratus ekor, beliau membawa macam-macam alasan dan banyak sekali dalil yang sangat sulit bagiku untuk menolaknya, beliau memang lebih pandai berdebat dan lebih bakir silat pengecap daripada aku."
Lanjut Nabi Daud A.s bertanya pada lelaki yang satunya: "apa benar yang telah di ceritakan saudara kau ini?"
Lelaki itu menjawab: "Benar".
Nabi Daud A.s pun menjelaskan dengan berkata: "kalau memang begitu maka kau telah berbuat zalim kepada saudaramu ini dan kau telah memaksakan hak miliknya dengan tuntutanmu itu, Aku tidak akan membiarkan kau melanjutkan tindakanmu yang zalim itu atau kau akan mendapatkan eksekusi pukulan pada wajah dan hidungmu, Dan memang banyak di antara orang-orang yang berserikat itu berbuat zalim kepada yang lainnya kecuali mereka benar-benar beriman dan bersedekah soleh."
Lelaki itu pun berkata kepada Nabi Daud A.s: "Wahai Nabi Daud A.s, gotong royong engkaulah yang patut mendapatkan eksekusi yang engkau ancamkan kepadaku itu, bukankah engkau sudah memiliki sembilan puluh sembilan wanita mengapa engkau masih menyunting lagi seorang gadis yang sudah usang bertunang dengan seorang perjaka anggota tenteramu sendiri yang setia dan bakti dan sudah usang mereka berdua saling cinta dan mengikat janji."
Nabi Daud A.s terkejut saat mendengar tanggapan lelaki yang berani dan tegas itu, sekali lagi Nabi Daud A.s memikirkan apa maksud dari perkataan lelaki itu, seketika itu menghilanglah 2 lelaki itu dari pandangannya, kemudian Nabi Daud A.s berdiam diri dan termenung, kemudian sadarlah Nabi Daud A.s kalau kedua lelaki itu ialah malaikat yang diutus oleh Allah S.w.t untuk memberi peringatan dan teguran kepadanya, seketika itu Nabi Daud A.s eksklusif bersujud memohon ampun dari Tuhan atas segala tindakan dan perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah S.w.t, dan Allah S.w.t pun mendapatkan taubat Nabi Daud A.s, mengampuni dosanya serta mengangkatnya ke tingkat para nabi dan rasul-Nya.
Baca Juga: Kisah Nabi Daud Di angkat menjadi Raja sehabis kepergian raja Thalout.
Sedangkan seorang gadis yang dimaksud dalam dialog Nabi Daud A.s dengan kedua malaikat yang menyamar sebagai insan itu ialah "Sabigh binti Sya'igh" seorang gadis yang berparas cantik, sedangkan calon suaminya ialah "Urdia bin Hannan" beliau ialah seorang perjaka jejaka yang sudah usang jatuh cinta dan mengikat kesepakatan dengan Sabigh, nanti kalau kembali dari medan perang mereka berdua akan melangsungkan ijab kabul dan hidup sebagai suami isteri yang bahagia, Pemuda itu telah rasmi meminang Sabigh dari kedua orang tuanya, yang dengan senang hati telah mendapatkan baik pinangan perjaka itu.
Pada suatu hari saat Urdia masih berada di negeri orang melaksanakan perintah Allah S.w.t untuk berjihad, waktu itu Nabi Daud A.s bepapasan dengan Sabigh dan Nabi Daud A.s melihat parasnya yang manis dan dari pandangan pertama itu timbullah rasa cinta di dalam hati Nabi Daud A.s kepada gadis itu, yang secara sah ialah tunangan dari salah seorang anggota tenteranya yang setia dan pandai, yaitu urdia, Nabi Daud A.s tidak berfikir usang untuk menyatakan rasa cintanya kepada gadis yang manis itu dan segera mendatangi kedua orang tuanya untuk meminang gadis tersebut.
Orang bau tanah manakah yang akan berfikir menolak pinangan seseorang menyerupai Nabi Daud A.s untuk menjadi anak menantunya, bukankah suatu kemulyaan yang besar untuk menjadi ayah mertua dari Nabi Daud A.s seorang pesuruh Allah S.w.t dan raja Bani Isra'il itu, meskipun Sabigh telah diminta oleh Urdia namun Urdia sudah usang meninggalkan tunangannya dan tidak sanggup dipastikan kalau beliau akan cepat kembali atau berada dalam keadaan hidup, waktu itu kedua orang bau tanah Sabigh tidaklah bijaksana, kemudian diterimalah seruan Nabi Daud A.s dan diserahkanlah Sabigh kepada daus untuk menjadi isterinya yang sah.
Begitulah juragan kisah ijab kabul Nabi Daud A.s dengan sabigh, seorang gadis manis yang gotong royong sudah di pinang oleh seseorang tidak lain ialah salahsatu anggota pasukan perang Nabi Daud A.s yang telah berjuang megakkan agama Allah S.w.t di swatu wilayah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar